Sabtu, 26 Oktober 2013

Rapat Dinas Rabuan 23 Oktober 2013

Rapat Dinas Rabuan 23 Oktober 2013,
DINAS PERTANIAN KOTA MALANG
Materi Kegiatan : Teknik Pengambilan Sampling Tanah 
dan Penyusunan RDKK Pupuk Bersubsidi 2014




















BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN JAWA TIMUR
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
2013

Teknik Sampling Tanah
MALANG, 23 Oktober 2013
Lilia Fauziah, SP.


 

1. TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL TANAH

• Pengambilan sampel tanah PENTING.
• Tujuan sampling tanah: untuk mengukur kadar hara, menetapkan status hara tanah dan dapat digunakan -   sebagai rekomendasi pemupukan dan kesesuaian penggunaan lahan.
• hasil uji tanah tidak berarti apabila contoh tanah yang diambil tidak mewakili areal yang dimintakan-    rekomendasinya dan tidak dengan cara benar.
• Sampel tanah dapat diambil setiap saat.
• Tidak setelah melakukan pemupukan, akan bias.
• Kondisi kapasitas lapang.


PERALATAN
• sesuai dengan macam contoh tanah yang akan diambil.

JENIS CONTOH TANAH dan JENIS ALAT

  • Contoh tanah utuh (undisturbed soil sample)    
    Alat yg digunakan : Tabung logam kuningan atau tembaga (ring sample), sekop/cangkul, pisau tajam tipis  
  • Contoh tanah dengan agregat utuh (undisturbed soil aggregate)    
    Alat yg digunakan : Cangkul, kotak contoh


  • Contoh tanah terganggu (disturbed soil sample)
    Alat yg digunakan : Cangkul dan atau bor tanah, kantong plastik tebal


HAL- HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
*. Jangan mengambil contoh tanah dari:
    a) galengan,
    b) selokan,
    c) bibir teras,
    d) tanah tererosi
    e) sekitar rumah dan jalan,
    f) bekas pembakaran sampah/ sisa tanaman/ jerami,
    g) bekas penimbunan pupuk, kapur dan bahan organik, dan
    h) bekas penggembalaan ternak.

*. Permukaan tanah yang akan diambil contohnya harus bersih dari rumput- rumputan, sisa tanaman,    bahan      organic/ serasah, dan batu batuan atau kerikil.

*. Alat- alat yang digunakan bersih dari kotoran kotoran dan tidak berkarat. Kantong plastic yang
    digunakan sebaiknya masih baru, belum pernah dipakai untuk keperluan lain.

2. CARA PENGAMBILAN CONTOH TANAH
• Sampel Sesaat (Grab Sample)
• Sampel komposit (Compsite sample)
• Sampel gabungan tempat (integrated sample)

3. BENTUK CONTOH TANAH
1. Contoh tanah terganggu (disturb soil samples),
    a) untuk analisa kimia.
    b) Alat: cangkul, sekop, atau auger (bor tanah).

2. Contoh tanah utuh atau tidak terganggu (undisturb soil samples),
    a) untuk analisis sifat fisik tanah
    b) Alat: “ring samples”, ·



3. Untuk evaluasi status kesuburan tanah, sebaiknya komposit.
    a) Komposit harus mewakili suatu bentuk/unit lahan yang akan dikembangkan atau digunakan untuk
        tujuan pertanian, mewakili suatu hamparan lahanyang homogen (10 – 15 Ha).
    b) Untuk lahan miring dan bergelombang satu contoh komposit dapat mewakili tidak kurang dari 5 hektar.
    c) Satu contoh komposit terdiri dari campuran 15 contoh tanah individu (sub samples).

Cara Mengambil Sampel Tanah Komposit
    1. Cara-cara pengambilan contoh tanah komposit :
        a) diagonal,
        b) zigzag,
  
        c) sistematik,
  
        d) acak.
    2. Rumput rumput, batu batuan atau kerikil, sisa tanaman atau bahan organik segar/ serasah yang terdapat         dipermukaan tanah di bersihkan.
    3. Untuk lahan kering keadaan tanah pada saat pengambilan sampel tanah sebaiknya pada kondisi
        kapasitas lapang .
    4. Sampel tanah individu diambil menggunakan bor tanah atau cangkul dan sekop.
    5. Sampel- sampel tanah indivisu tersebut dicampur dan diaduk merata dalam ember plastik, lalu
        bersihkan dari sisa tanaman atau akar.
    6. Setelah bersih dan teraduk rata, diambil sampel seberat kira-kira 1 kg dan dimasukkan kedalam
        kantong plastic (sampel tanah komposit).
    7. Pemberian label, pada label diberi keterangan mengenai kode pengambilan, nomor sampel 
        tanah, asal dari (desa/kecamatan/kabupaten), tanggal pengambilan.

Prinsip pengambilan contoh tanah

• Pewakil lahan sawah yang mauditentukan rekomendasinya.
• Satu contoh mewakili daerahyang seragam kesuburannya.
• Contoh diambil pada kondisi dominan.
• Harus ditengah petakan.
• Volume, kedalaman sama
• Dicampur sampai rata





PENGAMBILAN CONTOH TANAH TERUSIK DI LAPISAN PERMUKAAN
1. Memilih tempat yang tidak tergenang air, tak terkena sinar matahari langsung,datar dan mewakili
    tempat sekitarnya.
2. Membersihkan seresah, batuan dan benda alam lain di lapisan permukaans ehingga tubuh tanah terlihat.
3. Mengambil sekitar 1-2 kg contoh tanah kering angin dengan menggunakan pacul,cethok dan
    memasukkannya kedalam plastik yang berisi keterangan: Kode tempat, kode perlakuan, kode
    tanah, nomor perlapisan dan ciri-ciri istimewa lainnya.

PENGAMBILAN CONTOH TANAH TERUSIK DENGAN BOR
1. Meletakkan mata bor di permukaan tubuh tanah.
2. Memutar pegangan bor perlahan-lahan ke arah kanan dengan disertai tekanan sampai seluruh
    kepala bor terbenam.
3. Kepala bor perlahan dikeluarkan dari tubuh tanah dengan memutar pegangan bor tanah ke arah
    kiri dengan disertai tarikan.
4. Contoh tanah yang terbawa kepala bor dilepaskan perlahan sampai bersih dan
    diusahakan tidak banyak merusak susunan tanah.
5. Pengeboran dilanjutkan lagi pada setiap ketebalan tanah 20 cm sampai kedalaman yang
    dikehendaki.
6. Contoh tanah hasil pengeboran pada setiap ketebalan 20 cm itu diletakkan tersusun menurut
    kedalaman aslinya, sehingga akan diperoleh gambaran profil tanah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar