Senin, 16 Juli 2012


PERIKANAN ORGANIK


            Yang dimaksud dengan perikanan Organik adalah cara berbudidaya ikan dengan sedapat mungkin memakai bahan-bahan organik dan meminimalisir pemakaian bahan kimia.

  1. Persiapan Kolam / Media

Kolam yang bisa digunakan :  - Terpal / Plastik
 - Permanen / Bata
 - Tanah
            Sebelum air dimasukkan ke dalam kolam terlebih dahulu beri lumpur sawah (tanah gembur) dan campurkan kompos dengan perbandingan 4 : 1, setinggi 5-10cm, tambahkan air macak-macak (1-2cm) terus disiram bakteri pengurai sebanyak 10-20cc/m2 + gula merah dan air secukupnya. Media Lumpur diaduk dan dibiarkan ± 7 hari kemudian isi air setinggi 20-25 cm dan dibiarkan ± 3 hari. Setelah tumbuh plankton dan jasad renik / cacing barulah bibit ikan siap ditebar
            Untuk mengurangi tingkat stress bibit ikan dan agar suhu air lebih konstan, sebaiknya permukaan kolam diberi penutup paranet atau tanaman air (eceng gondok, azolla, kangkung air).

  1. Bibit

Ciri-ciri bibit yang baik :
-          Sehat, tidak cacat / luka, gesit
-          ukuran seragam
-          warna lebih terang (berarti masih muda)
-          berasal dari indukan yang bagus

  1. Makanan

Agar makanan yang dikonsumsi ikan mengandung organik tinggi dan sehat, murah, maka sebaiknya kita membuat pakan sendiri dengan bahan-bahan sebagai berikut (sesuai yang ada di lokasi setempat)
Bahan :
-          Sayuran
-          Bekicot/keong
-          Ampas tahu
-          Ampas kedelai/kacang-kacangan
-          Katul halus
-          Tepung jagung
-          Tepung kedelai
-          Ulat hongkong / jangkrik, cacing
-          Tepung ikan, ikan mati, usus ikan, usus ayam
-          Tepung kerang
-          Tepung tulang
-          Kulit kecambah
-          Kulit kelapa
-          Vitamin
-          Probiotik
-          Jamu
-          Tepung tapioka/rumput laut sebagai perekat
( bisa juga memakai kentang, ubi jalar

Cara Pembuatan Pakan Ikan


I. Tanpa Alat (PASTA)

Sebelumnya semua bahan yang akan dipergunakan harus dibuat bubur dahulu dengan cara dimasukkan blender/ digiling halus dan kemudian dimasak sampai kadar airnya rendah (kurang dari 30%, atau sampai mengental ) kemudian tambahkan bahan-bahan tepung (katul, tepung jagung, tepung kedelai, tepung ikan dll). Tepung ikan dapat digantikan dengan sisa ikan segar di pasar ( mulai dari kepala, usus, sisik, tulang dll ) yang digodok dulu dalam air sampai airnya berwarna keruh, terus disaring. Air saringan ini ditambahkan ke bahan-bahan yang telah disiapkan. Campur semua bahan dan jangan lupa bahan perekatnya, aduk sampai merata  sampai bahan tadi terasa agak keras/mudah digenggam dan dibuat bulatan-bulatan seukuran genggaman tangan. Kukus dahulu dan kemudian jemur sampai benar-benar kering. Jika berupa pasta/adonan saja, harus di masak tiap hari agar tidak berjamur atau bisa juga disimpan di kulkas.

II. Memakai Alat (dibentuk granule / pelet)

Semua bahan harus berupa tepung dan kering, kecuali yang berprotein tinggi ( bekicot, ulat, cacing, jangkrik, ikan, usus ikan, dll). Bahan-bahan berprotein tinggi tersebut harus dibuat bubur dulu dan dimasak kemudian dicampur dengan bahan-bahan tepung dan dicampur merata dengan kandungan air kurang dari 20% (cukup agak basah). Kemudian diproses dengan mesin granular atau memakai mesin pembuat mie agar berbentuk bulat (granular) dan berbentuk pellet jika memakai mesin pembuat mie. Setelah itu dijemur / diopen sampai kering dan disimpan.

  1. Pemeliharaan

Agar ikan yang dipelihara dikolam tetap sehat dan berkembang dengan baik maka perlu dijaga kualitas air dan pakannya dengan cara:

                  1. Untuk air
-          Ketinggian air disesuaikan dengan umur ikan (tambahkan air baru 5cm tiap minggu).
-          Setelah 2 minggu kurangi air hingga setengah dan tambahkan air baru setengah lagi.
-          Tanaman air dikurangi, hanya 1/3 dari luas kolam.
-          Tambahkan probiotik / bakteri pengurai tiap minggu sebanyak 100 ml / m³ air.
-          Tambahkan jamu setiap minggu juga berselang-seling dengan pemberian bakteri, sebanyak 1/2 gelas tiap m3 air. (Khusus saat musim hujan berilah bakteri lebih sering agar air hujan yang bersifat asam dapat segera terurai)
-          Lebih baik lagi dipasang pompa kecil (water pump dan airator) untuk sirkulasi air dan sekaligus menambah kadar oksigen, terutama pada malam hari karena tanaman justru menghisap oksigen.
-          Jika perlu tambahkan filter air

2. Untuk makanan
-          Makanan dijaga agar tidak berjamur / tetap  kering.
-          Tambahkan jamu dan bakteri prebiotik tiap minggu secara bergantian
-          Secara rutin tambahkan kompos yang sudah diperkaya dengan sisa dapur / restoran untuk mengurangi jumlah pakan (sebagai pakan tambahan)
-          Tidak disarankan memakai tepung ikan asin terlalu banyak karena dapat menghambat pertumbuhan ikan.

PEMBUATAN KOMPOS UNTUK PAKAN IKAN


Cara pembuatan pakan tambahan (kompos utk ikan) adalah sebagai berikut :
       Bahan-bahan yang perlu disiapkan,

1.      Pupuk  kandang sapi …………… Ton
                      (setengah matang)
2.      Ampas tahu ……………………. 100 Kg
3.      Bekatul …………………………   50 Kg
4.      Sampah rumah tangga ………….   50 Kg
         (sisa warung)
5.      Tepung ikan/ usus dan sisa ikan....satu ember
6.      Tetes …………………………… 10 lt
7.      Bakteri pengurai..……………….   1 lt
8.      Air sumur......................................10 lt

 Siapkan dulu pupuk kandang setengah matang yang sudah dibersihkan dari kotoran ( jerami, ranting dll). Taburkan diatasnya ampas tahu, bekatul, sampah sisa warung dan tepung ikan/ usus dan sisa ikan. Aduklah semua bahan tersebut, kemudian siramkan/ semprotkan bakteri pengurai yang telah dicampur tetes dan air. Usahakan diaduk merata dan tidak banyak gumpalan, agar proses fermentasi berlangsung lebih sempurna. Kemudian tutup dengan terpal dan biarkan selama 3 hari ( usahakan ditempat yang teduh dan tidak terkena sinar matahari secara langsung ).  Pada hari ke 4 dibongkar dan diaduk lagi, terus ditutup dengan terpal dan diamkan selama 3 hari lagi. Pada hari ke 7 campuran tadi diangin-anginkan  selama 1-2 hari, sampai bau amoniaknya hilang, yang ada adalah bau khas seperti tape. Berarti kompos untuk pakan yang kita buat telah jadi. Kemudian masukkan dalam karung bawang merah atau karung dari bahan lain yang seperti jaring. Gantungkanlah karung tersebut di pinggir kolam, hanya 1/3 karung saja yang terendam air, tempatkan beberapa karung lagi dengan jarak 2-3 meter.
Untuk penyajiannya sebaiknya kita tambahkan sedikit pelet yang biasanya diberikan ke ikan, setelah ikan mau makan tidak perlu lagi diberi pelet. Kecuali jika kita mau memacu pertumbuhan ikannya agar lebih cepat besar dan lebih cepat panen. Tetapi peletnya diberikan langsung seperti biasanya.
Pada awal pembuatan kompos, hari 3-7 akan muncul belatung dalam jumlah yang banyak. Belatung ini sangat disukai ikan. Dan apabila dibiarkan lebih dari 10 hari akan muncul anakan cacing dalam jumlah banyak juga. Pakan tambahan ini akan dimakan oleh ikan sedikit demi sedikit, baik itu belatung, cacing maupun komposnya. Buatlah kompos ini secara rutin agar jumlah pakan yang dibeli dapat berkurang sampai 70% dari kebutuhan.
Kompos ini baik juga digunakan untuk tanaman, baik tanaman padi, buah, dan sayuran. Micro-organisme yang ada di dalamnya dapat membantu kesuburan tanah dan mengurangi serangan hama  penyakit tanaman. Kompos ini juga sangat baik dipakai sebagai media dan pakan cacing jika kita mau membudi-dayakan cacing Lumbricus sp.


                           PEMBUATAN JAMU UNTUK IKAN


 Bahan :                 1.   Temulawak ……………. 2 ons
2.   Temu ireng …………….. 2 ons
3.   Lengkuas ………………. 2 ons
4.   Kunir …………………... 2 ons
                                          5.   Daun papaya …………… 1 Kg
6.   Garam.................... …….. Secukupnya

Hancurkan (tumbuk, parut, blender) semua bahan tersebut, disaring dan dipanaskan sampai mendidih. Biarkan sampai dingin kemudian masukkan dalam jerigen, tutup rapat dan disimpan di tempat yang kering dan sejuk.
Siramkan setiap minggu jamu tersebut ke dalam kolam untuk setiap 1 m³ air kolam berikan 1 gelas jamu. Bisa juga di campurkan ke dalam pelet dengan cara merendam pellet dalam larutan jamu, biarkan pellet mengering/tiris dulu, kemudian sebar ke dalam kolam.
             Banyak manfaat pemberian jamu ini, baik bagi kesehatan dan nafsu makan ikan maupun bagi kolamnya sendiri, karena dapat mencegah dan menekan pertumbuhan penyakit.

( disusun oleh Agus W Basuki, email: Aguswib66@Gmail.com, Husnyiw@Gmail.com  ).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar